Klaster Lingkungan Hidup dan Konservasi Filantropi Indonesia mengadakan Focus Group Discussion yang dihadiri oleh 8 organisasi anggota klaster. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 2 Mei 2019 di Kekini, Cikini, Jakarta Pusat. Agenda FGD kali ini adalah untuk membahas hasil pertemuan sebelumnya, merumuskan dan menyepakati isu prioritas klaster, merumuskan dan menyepakati program selama 1 tahun, merumuskan dan menyepakati mekanisme komunikasi dan koordinasi bagi anggota klaster serta membahas rencana tindak lanjut. FGD kali ini difasilitasi oleh Andi Pangeran selaku Program Manager Filantropi Indonesia.

Tujuan pembentukan klaster ini adalah sebagai media berbagi informasi dan pengetahuan, sarana peningkatan kapasitas, sarana kampanye, kolaborasi program/inisiatif, dan sarana untuk advokasi kebijakan. Pada pertemuan sebelumnya telah disepakati bahwa untuk tahun ini TNC ditunjuk menjadi koordinator untuk klaster ini. Pada pertemuan sebelumnya juga telah dihasilkan charta klaster lingkungan dan konservasi. Mengenai program, pada pertemuan sebelumnya. Telah disepakati bahwa isu sumber air akan menjadi isu utama yang akan diangat oleh klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi serta beberapa isu cadangan lain seperti pengelolaan dan daur ulang sampah, energi, pangan yang dikaitkan dengan konservasi, dan penyelamatan habitat.

Pada pertemuan kali ini terdapat beberapa masukan dari anggota klaster terkait prioritas isu diantaranya; KEHATI mengusulkan bahwa pembahasan isu air harus dapat meliputi landscape serta ekosistem dari hilir ke hulu, GREENERATION menyampaikan bahwa organisasinya memiliki program utama terkait sampah, bahkan sudah memiliki platform digital yang bernama bebassampah.id. Greeneration menyampaikan saran agar isu yang diangkat oleh klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi dapat diselaraskan dengan program kerja organisasi yang menjadi anggota. Sementara itu dari Dompet Dhuafa menyarankan agar program kerja klaster ini masuk dalam irisan kerja bagi semua anggot klaster. Selain itu, klaster ini dapat memperkuat kohensus diantara anggota, semua orang dapat terlibat, dan program dapat mejadi trending dalam isu lingkungan. Belantara Foudation, menyarankan agar perlu dipikirkan bagaimana strategi komunikasi untuk kampanye program ke depan. Dari BAZNAS berpendapat baiknya memprioritaskan program yang paling realisitis dapat dilakukan tahun ini dalam waktu yang tersisa. Sedangkan Yayasan Budha Tzu Chi memberikan saran agar program dapat dimulai dari masalah masalah lingkungan di wilayah urban.

Diskusi ini menghasilkan rencana aktivitas Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dalam satu tahun, diantaranya;

• Memperkuat strategi komunikasi

Untuk strategi komunikasi akan lebih mengaktifkan grup whatsaap yang sudah terbentuk. Selain itu akan dilaksanakan pertemuan kordinasi yang diselenggarakan setiap 1 bulan sekali untuk sharing diantara anggota yang bernama “Conservation Talk”. Setiap pertemuan aka nada 2 anggota yang menjadi narasumber serta dapat mengundag expertise. Lokasi kegiatan tersebut akan bergilir di tempat anggota klaster.

• Kampanye bersama untuk klister

Akan dilakukan kampanye dengan memanfaatkan hari – hari besar nasional yang terkait lingkungan

• Dapat melaksanakan program Philanthropy Learning Forum dengan mengangkat isu lingkungan
• Untuk kajian / riset akan dilakukan setelah melewati beberapa sesi pertemuan untuk mematangkan isu yang akan diangkat

Kesimpulan dan rencana tindak lanjut dari pertemuan ini adalah diantaranya;

• Memperkuat komunikasi internal, terutama wa grup.
• Bulan Ramadhan ini akan ada kolaborasi dengan DD dalam bentuk PLF dengan tajuk Green Ramadhan Karim, isu yg diangkat terkait food waste selama bulan Ramadhan, di dalam acara tersebut nanti akan dimasukkan launching klaster serta ttd charta
• Kegiatan Conservation Talk pertama dimulai setelah lebaran, yaitu 19 Juni 2019 di TNC. Pembicara akan berasal dari TNC dan Kehati.
• Anggota klaster dapat mengajukan kepada FI, capacity building apa yang dibutuhkan