To help mark the 70th anniversary of relations between Indonesia and the United States, the U.S. Chamber of Commerce, UNESCO, and Indonesia’s Ministry of Education and Culture and Ministry of Environment and Forestry are developing a Heritage Preservation Initiative to develop, protect, and ensure access to Indonesia’s UNESCO World Heritage Sites – a multiyear corporate social responsibility effort highlighting the private sector’s key role in U.S.-Indonesia relations and commitment to preserving humanity’s great treasures.
Pada Selasa, 23 Juli 2019 lalu, Erna Witoelar, Co-Chair Badan Pengarah Filantropi Indonesia, mendapatkan gelar doktor kehormatan dari Griffith University dalam sebuah upacara resmi yang dilaksanakan di Brisbane, Australia.
Saat ini Yayasan Danamon Peduli membuka lowongan pekerjaan untuk posisi Communication Officer (Internal dan External Communication).
Pada tanggal 24 Juni 2019, Filantropi Indonesia mengadakan rapat internal terkait peninjauan kembali Standar Etika Filantropi Indonesia (SEFI). Dokumen SEFI berisi kode etik agar mendorong anggota dan pelaku filantropi yang mencerminkan etika yang tinggi sebagai wujud akuntabilitas.
Pemerintah telah menetapkan empat platform dalam pelaksanaan TPB/SDGs, antara lain: Pemerintah dan Parlemen; Akademisi dan Pakar; Lembaga Sosial Kemasyarakatan dan Media; serta Filantropi dan Bisnis. Peran sektor Filantropi dan Bisnis untuk berkontribusi dalam pencapaian TPB/ SDGs menjadi cukup diperhitungkan karena sektor ini dipandang memiliki peluang dan sumber daya (seperti pembiayaan dan akses terhadap jaringan perusahaan) yang dapat mendukung program-program pencapaian TPB/ SDGs.
Pada Festival Filantropi Indonesia (FIFest) 2018 yang lalu, Klaster Filantropi Pendidikan telah diluncurkan. Filantropi Indonesia menunjuk Tanoto Foundation sebagai kordinator untuk klaster tersebut. Salah satu langkah awal untuk kelanjutan program kerja klaster tersebut adalah penyusunan piagam klaster pendidikan. Setelah melalui proses diskusi secara internal dan masukkan dari berbagai pihak maka pada Kamis, 20 Juni 2019 Piagam Klaster Filantropi Pendidikan diresmikan.
“Lingkungan yang layak dapat menjadi kunci kebahagiaan bagi masyakat kota. Sementara itu ketersediaan sumber daya alam menjadi faktor penting apakah suatu kota akan hancur atau bertahan” ungkap Usi Sally, Learning and Development Manager The Nature and Conservancy (TNC) dalam kegiatan Conservancy Talk 1 pada Rabu, 19 Juni 2019.
Pada Hari Senin, 29 April 2019, Filantropi Indonesia bersama dengan Klaster Ketahanan Pangan dan Gizi Filantropi Indonesia menyelenggarakan Focus Group Discussion dengan peserta dari organisasi anggota klaster dan akademisi.
“We still see art with western glasses where culture is only limited to inheritance and detached from everyday life. Indonesia should look at culture differently, because our culture is actually carried out in daily life “. that’s an excerpt from a message sent by the Director General of Culture.
Klaster Lingkungan Hidup dan Konservasi Filantropi Indonesia mengadakan Focus Group Discussion yang dihadiri oleh 8 organisasi anggota klaster. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 2 Mei 2019 di Kekini, Cikini, Jakarta Pusat.