Juni 13, 2019
[FOCUS GROUP DISCUSSION] Klaster Ketahanan Pangan dan Gizi Filantropi Indonesia
Pada Hari Senin, 29 April 2019, Filantropi Indonesia denganKlaster Ketahanan Pangan dan Gizi Filantropi Indonesia menyelenggarakan Focus Group Discussion dengan peserta dari organisasi anggota klaster dan akademisi. Agenda diskusi kali ini adalah sharing session: yang membahas mengenai praktik baik terkait program ketahanan pangan dan atau gizi antar anggota klister dan stakeholder terkait, penyusunan dan diskusi mengenai charta, dan pembahasan terkait buku Klaster Ketahanan Pangan dan Gizi Filantropi Indonesia.
Diskusi diawali dengan pembukaan sambutan oleh Bapak Hamid Abidin selaku Direktur Eksekutif Filantropi Indonesia. Beliau menyampaikan mengenai klaster Filantropi Indonesia yang saat ini berjumlah 6 klaster. Adapun tujuan dari klaster klaster tersebut adalah sebagai sarana berbagi, sebagai sarana peningkatan kapasitas, saran advokasi bersama, dan kolaborasi yang dapat dilakukan sesuai dengan kapasitas dan concern masing masing. Selanjutnya diskusi dilanjutkan degan sesi berbagi dengan Dr. Widjaja Lukito, PhD, SpGK selaku tuan rumah dari Yayasan Danone Institute Indonesia. Beliau menyampaikan mengenai tema yang diangkat Klaster Ketahanan Pangan dan Gizi tentang stunting, perlu ada persamaan persepsi mengenai stunting tersebut. Bahwasanya yang dimaksud dengan stunting ini bukanlah secondary shortness yang diakibatkan oleh genetic, seperti kelainan tulang dan hipofungsi tiroid. Berdasarkan hasil FGD dengan ibu-ibu balita, hasilnya menunjukkan bahwa ibu-ibu tersebut dirundung oleh sebayanya; ibu tidak mengetahui tentang makanan dan gizi. Harapannya klaster FI juga dapat mengangkat hal-hal yang tidak mainstream. Dalam menjalankan program, Dinkes dan puskesmas jangan sampai ditinggalkan, karena secara territory, penanggung jawab kesehatan di daerah setempat adalah mereka.
Selanjutnya, Ibu Cleo menyampaikan mengenai program Outreach Therapeutic Infant Food Agency (OTIFA) – Yayasan Anak-anak Tasik Sejahtera. Program ini merupakan gerakan lintas sektor yang tujuannya adalah meningkatkan status gizi anak di Kota dan Kabupaten di Tasikmalaya, yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota dan Kabupaten Tasikmalaya. Program OTIFA juga bekerjasama dengan organisasi klikquick, organisasi lokal Tasikmalaya. OTIFA baru launching Agustus 2018 dengan perekrutan di bulan September. Program OTIFA dilakukan di 5 kecamatan. Program OTIFA memiliki instrumen panduan dan pelatihan.
Ibu Ni Made Jendri (Puskesmas Pasar Minggu) juga menyampaikan pendapatnya mengenai kasus bully oleh kader terhadap Ibu-ibu yang anak-anaknya mengalami permasalahan gizi. Pentingnya edukasi untuk setiap kader tentang bagaimana mereka dalam menyikapi permasalahan seputar gizi dan bagaimana cara penyampaian mereka terhadap ibu-ibu tersebut. Puskesmas telah melatih kader posyandu untuk konseling, dan hal tersebut dirasa perlu ditingkatkan
Pada akhir sesi, anggota klaster juga mendiskusikan mengenai penyusunan buku bersama. Buku ini diharapkan dapat menjadi annual report di Klaster Ketahanan Pangan dan Gizi Filantropi Indonesia. Dalam Pembuatan buku ini sebaiknya dibagi berdasarkan fokus program dari masing-masing anggota klaster sehingga informasi yang akan dimasukan atau di ambil juga tidak tumpang tindih (melakukan pemetaan dari best practice masing-masing anggota). Buku tersebut akan menjadi referensi bagi filantropi global.