Mei 7, 2019
Filantropis Indonesia Memperluas Jaringan dengan Filantropis Global
Peran filantropi dan kemitraan para pegiat filantropi di tingkat nasional dan internasional sangat penting untuk mendukung Indonesia mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDGs). Hanya dengan kolaborasi dengan berbagai pihak, kita dapat menciptakan dampak yang lebih besar. Demikian inti pesan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam sambutannya pada makan malam dengan filantropis Indonesia dan Amerika Serikat (AS) pada tanggal 8 April 2019 di New York, AS. Acara tersebut diselenggarakan di kantor Bloomberg Philanthropies, lembaga yang didirikan oleh filantropis AS yang juga Utusan Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa untuk Perubahan Iklim dan mantan Walikota New York, Michael R. Bloomberg.
Filantropi Indonesia bersama Menteri Keuangan dan PT Sarana Multi Infrastruktur, badan usaha milik negara di bawah Kementerian Keuangan, mendorong kerjasama erat di antara filantropis AS dan Indonesia. Praktik filantropi di AS terutama oleh keluarga kaya (high net worth families) sangat mapan dan menawarkan banyak pelajaran berharga untuk dipelajari oleh filantropis Indonesia untuk membantu mengatasi berbagai masalah sosial, ekonomi dan lingkungan.
Sebelum makan malam, para filantropis mendengarkan penjelasan Chief Executive Officer Bloomberg Philanthropies Patricia Harris dan manajemennya mengenai latar belakang dan ragam program yang didukung oleh Bloomberg Philanthropies. Bloomberg Philanthropies merupakan salah satu filantropis terbesar bukan hanya di AS tapi juga global dengan nilai kontribusi lebih dari USD 700 juta dolar per tahun (tahun 2018) yang disalurkan untuk program seni, pendidikan, lingkungan, inovasi pemerintah, kesehatan masyarakat dan jasa konsultasi pro bono untuk pemerintah kota.
Di hari kedua kunjungan ke New York, para filantropis Indonesia mengunjungi National September 11 Memorial & Museum yang didirikan untuk mengingat dan menghormati para korban akibat serangan terorisme ke menara kembar World Trade Center di New York pada tahun 2002. Pembangunan monumen dan museum tersebut menghabiskan dana lebih dari USD 500 juta, lebih dari separuhnya dipenuhi oleh kontribusi dari perusahaan swasta dan filantropis. Kawasan tersebut kini dikelola oleh lembaga nirlaba dengan Michael Bloomberg sebagai Ketua Dewan. Pembangunan monumen dan museum 911 penting bukan hanya dari sisi fisik tapi juga untuk pemulihan batin dan mengingatkan solidaritas sosial yang kuat warga New York untuk menanggung bersama setiap duka dan kesulitan.
Rangkaian kunjungan filantropis Indonesia ke New York merupakan bagian dari program Filantropi Indonesia untuk memperkuat kemitraan dan jaringan antara pegiat filantropi dari Tanah Air dan global. Dari kemitraan tersebut diharapkan terjadi pertukaran informasi dan pengetahuan untuk peningkatan pengelolaan dan praktik filantropi yang lebih efektif dan responsif terhadap berbagai tantangan lokal, nasional dan global.