Juni 15, 2017
Ramadhan Talk: Volunteering and Giving Back to the Community
Selasa kemarin, 13 Juni 2017, @america menggandeng Filantropi Indonesia untuk Bersama mengadakan Ramadhan Talk dengan tema “Volunteering and giving back to the community”. Pada sesi talk show ini ada tiga pembicara dari Indonesia, yaitu Wayah Wiroto (Chairman GE Volunteers), Sita Supomo (Founder Volunteer ID), dan Muhammad Fikri (Head of Community Management BukaLapak.com), dan satu pembicara tamu dari Amerika Serikat, Qorsho Hassan (Fulbright Alumni).
Diskusi dimoderatori oleh Ratnasari Dewi Public, Public Affair Specialist dari US Embassy dan acara dibuka dengan kata sambutan dari Max Harrington perwakilan US Embassy. Setiap pembicara kemudian membagikan pengalaman mereka dalam melakukan kegiatan kerelawanan yang juga merupakan bagian dari filantropi. Pak Wayah memulai dengan menjelaskan kenapa GE memiliki program khusus employee volunteering dan bagaimana mereka menjalankannya. Ternyata karyawan di suatu perusahaan besar seperti GE (General Electric) tetap menyempatkan untuk memberikan tenaga dan waktu demi menolong orang lain. Bahkan tiap tahun mereka berlomba untuk meningkatkan jumlah waktu (jam) berkegiatan sosial atau volunteering.
Kemudian perbincangan dialihkan ke Qorsho via Skype yang tinggal di Ohio dan sedang mengejar S2-nya di program Pendidikan. Qorsho bercerita pengalamannya saat menjadi relawan di Malaysia selama satu tahun. Dia juga mengatakan bahwa kegiatan volunteering membuat perspektif kita lebih terbuka dan mengesampingkan perbedaan.
Lain lagi dengan Fikri yang aktif di berbagai organisasi dan komunitas sosial seperti Rotaract Club Semanggi, Indonesia Berkibar, dan Peace Generation. Dia mempunyai segudang pengalaman sejak kuliah dan sekarang pun saat ia bekerja di Bukalapak.com, Fikri tetap menjalankan passion-nya untuk pengembangan masyarakat.
Karena kebanyakan dari peserta diskusi adalah mahasiswa, Ibu Sita Supomo dalam presentasinya menekankan pentingnya untuk aktif volunteering di luar kegiatan kuliah. Bahwa di dunia kerja yang seringkali dilihat adalah pengalaman dan aktivitas non-akademis, bukan IPK.
Dari diskusi tanya jawab dapat disimpulkan bahwa kegiatan volunteering dapat menolong kita untuk menghargai perbedaan dan meningkatkan persaudaraan. Selain itu, semua panelis percaya bahwa dengan aktif menjadi relawan, kita dapat mengasah kemampuan seperti kerja tim, pengambilan keputusan, dan mencari solusi bersama. Filantropi tidak melulu memberikan uang atau barang, tetapi menyumbangkan tenaga, waktu, pikiran dan perhatian kita juga merupakan bentuk kasih kita terhadap sesama dan lingkungan.