September 29, 2017
[LAPORAN] Corporate Funding: How to Access and Engage Corporate in The Long Term
Pada Kamis (28/9), JICA bekerja sama dengan Filantropi Indonesia menyelenggarakan JICA – NGO Desk Consultative Meeting bertajuk “Corporate Funding: How to Access and Engage Corporate in The Long Term”. Acara ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Trini Haryanti dari Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia dan Arninta Puspitasari dari Nutrifood.
Sebagai narasumber pertama, Trini Haryanti berbagi pengalaman tentang bagaimana Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia mendapatkan pendanaan dari berbagai perusahaan melalui skema CSR (Corporate Social Responsibility). Organisasi yang berasal dari Surabaya ini mempunyai fokus program pada pengadaan buku dan perpustakaan. Sehingga, program yang ditawarkan kepada perusahaan-perusahaan itu adalah pembangunan perpustakaan baik secara fisik, dalam bentuk mobil keliling ataupun online dengan jangka waktu tertentu di daerah operasinya.
Bagi Trini, kunci untuk mendapatkan pendanaan CSR perusahaan terletak pada proses lobi dan komunikasi yang dilakukan oleh yayasan. Untuk proses lobi dan komunikasi ini, Trini menekankan pihak yayasan harus mempunyai keahlian khusus, seperti keberanian dan supel. Selain itu, yayasan juga harus memahami fokus CSR perusahaan yang disasar sehingga yayasan dapat memberikan penawaran program yang sesuai dengan capaian targetnya.
Narasumber kedua adalah Arninta Puspitasari dari Nutrifood. Sebagai perwakilan dari korporasi, Arninta memaparkan tentang program CSR dan kemitraan yang selama ini dijalankan oleh Nutrifood. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman kesehatan, Nutrifood mempunyai fokus pada tiga hal, yaitu kesehatan (health), pendidikan (education), dan lingkungan (green).
Adapun kemitraan yang ditawarkan perusahaan juga tidak melulu tentang pendanaan program (funding). Menurut Arninta, yayasan yang ingin mengajukan pendanaan program harus melihat dengan jeli berbagai sumber daya (resources) yang ada dipunyai oleh perusahaan. Misalnya, dukungan tenaga ahli untuk pengelolaan internal manajemen yayasan, pelatihan, program kerelawanan, maupun sekadar berbagi jaringan (network).
Acara bertambah semarak saat sesi tanya-jawab dan diskusi dimulai. Berbagai perwakilan yayasan dan organisasi sosial yang hadir mengajukan pertanyaan kepada kedua narasumber. Tidak sampai di situ saja, mereka juga saling berbagi pengalaman saat yayasannya bermitra dengan perusahaan melalui skema program CSR.
Setelah sesi tanya-jawab dan diskusi berakhir, acara ditutup dengan foto bersama dan berjerjaring. Seperti tujuan acara ini diselenggarakan, JICA dan Filantropi Indonesia berharap proses diskusi dan bertukar pengetahuan tidak hanya berlangsung di dalam ruangan, tetapi bisa berlanjut menjadi sebuah jaringan pembelajaran bersama.
Unduh materi narasumber di sini.
HN