September 5, 2019
Conservancy Talk II: Membentuk Kehidupan untuk Lebih Menghargai Lingkungan (Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi)
Filantropi Indonesia dan Anggota Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi telah menyelenggarakan Conservancy Talk II pada tanggal 27 Agustus 2019 sebagai tindak lanjut dari pertemuan dan launching klaster di tanggal 17 Juli 2019 yang dilaksanakan dalam Kegiatan Philanthropy Learning Forum (PLF) ke-24. Dalam forum tersebut, Yayasan Tzu Chi sebagai salah satu anggota klaster menjadi tuan rumah Conservancy Talk II dengan agenda mengunjungi project Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi yang memiliki depo pelestarian lingkungan di Cengkareng Timur, Jakarta Barat dan pembahasan langkah konkrit klaster berupa diskusi partisipatif yang dapat dilakukan oleh Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi.
Kunjungan dimulai dengan mengelilingi Sekolah Cinta Kasih yang memiliki lingkup pendidikan dari TK hingga SMA. Lingkungan sekolah sudah mengajarkan para murid untuk disiplin dan bertanggung jawab terhadap lingkungannya. Contohnya, pemilahan sampah yang sudah sangat spesifik dan seluruh murid dianjurkan untuk membawa bekal ke sekolah. Lalu, dilanjutkan ke depo pelestarian dimana semua sampah yang dapat di daur ulang dikumpulkan, mulai dari kertas, plastik bahkan barang elektronik bekas pakai. “Kami ingin para penghuni Rusun Cinta Kasih belajar agar dapat memanfaatkan barang bekas pakai yang masih valuable sehingga mereka juga bisa berdaya untuk kemasyarakatan juga secara tidak langsung kepada lingkungan”, tutur Pak Johnny, salah satu perwakilan Yayasan Tzu Chi.
Tak hanya kedua tempat sebelumnya, kunjungan juga dilanjutkan ke rumah sakit dan perumahan yang berkonsep rumah susun, dimana masih dalam komplek yang sama. Rumah sakit yang dibangun didasarkan atas keprihatinan terhadap warga sekitar yang sering memiliki kesulitan untuk mendapatkan akses kesehatan, dilatarbelakangi oleh kemampuan ekonomi. Sedangkan rumah susunnya sendiri sebagai penataan ulang dari permukiman kumuh yang sebelumnya berdiri. Rumah susun sendiri telah menjadi project bersama antara Yayasan Tzu Chi, Perum Perumnas dan Pemda DKI Jakarta.
Setelah semua destinasi telah dicapai, para peserta kunjungan bergerak ke kantor Yayasan Tzu Chi yang berada di PIK. Karena telah mencapai jam makan siang, para peserta dijamu dengan makanan vegetarian yang sudah menjadi pola hidup dari segenap staf Yayasan Tzu Chi. Hal ini juga didasarkan karena dampak lingkungan yang ditimbulkan dari peternakan hewan sangat buruk bagi lingkungan. Kemudian, diskusi partisipatif pun diawali oleh presentasi Pak Johnny yang berjudul “Misi Pelestarian Lingkungan”. Dalam presentasinya, dipaparkan apa saja yang telah dilakukan oleh Yayasan Tzu Chi dan program implementasi yang diterapkan agar memiliki keberlangsungan ataupun dampak yang melekat menjadi kebiasaan. Pak Johnny juga menjelaskan penerapannya dijalankan berdasarkan “Konsep 5R: Rethink, Reduce, Reuse, Repair dan Recycle”.
Selain itu, pemaparan terkait pelestarian lingkungan khususnya mengenai sampah dan bahayanya disampaikan oleh Pak Andre Prasetyo, selaku Program Manager Greeneration Foundation. Latar belakangnya pendirian organisasi ini atas kejadian meledaknya pembuangan sampah akhir di Bandung sehingga Greeneration Foundation giat melakukan advokasi terkait waste management kepada masyarakat. “Undang-undang sudah tegas untuk mentiadakan adanya open dump karena dampak buruknya yang banyak akibat sampah, dan hal ini yang kita terus perluas agar pengetahuan pengolahan sampah juga bisa berjalan”, ujarnya.
Diskusi partisipatif pada Conservancy Talk II begitu disambut antusias oleh Anggota Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi sehingga diharapkan isu pelestarian lingkungan tidak hanya sekedar pengetahuan, namun penerapan dalam kehidupan sehari-hari dapat berjalan.
—
Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi sebagai hasil kolaborasi Filantropi Indonesia dan anggota Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi yaitu Yayasan Tzu Chi, Dompet Dhuafa, Yayasan Konservasi Alam Nusantara (The Nature Conservacy), Yayasan KEHATI, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Belantara Foundation, Greeneration Foundation, dan Coca Cola Foundation Indonesia