Jakarta, 29 Oktober 2025 – Multi-Stakeholder Forum (MSF) Aliansi Filantropi yang meliputi Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI), Forum Zakat (FOZ), dan Humanitarian Forum Indonesia (HFI) menyelenggarakan Workshop Program Pemberdayaan Ekonomi di SBM ITB Jakarta Campus, Rabu (29/10/2025).
Kegiatan ini menjadi workshop pertama dari rangkaian workshop tematik MSF Aliansi Filantropi yang akan dilaksanakan secara berkelanjutan untuk memperkuat sinergi sektor kesehatan, pendidikan, iklim dan lingkungan dalam merancang model pemberdayaan ekonomi masyarakat desa yang inklusif, transparan, dan berkelanjutan, serta berkontribusi terhadap upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Selain itu, kegiatan ini juga merupakan bagian dari tindak lanjut kolaborasi strategis antara MSF Aliansi Filantropi dan berbagai kementerian, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) yang telah menandatangani nota kesepahaman dalam rangkaian kegiatan Filantropi Indonesia Festival (FIFest) 2025 sebagai langkah konkret memperkuat ekosistem kolaborasi filantropi nasional.

Kolaborasi untuk Ekosistem Filantropi yang Terintegrasi
Inisiasi Multi-Stakeholder Forum (MSF) Aliansi Filantropi dilatarbelakangi oleh kebutuhan memperkuat integrasi program filantropi yang selama ini masih terfragmentasi. MSF hadir sebagai platform kolaboratif yang menghubungkan lembaga filantropi, pemerintah, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat sipil untuk bersama-sama menciptakan solusi berkelanjutan terhadap isu pembangunan dan kemiskinan.
Saat ini MSF Aliansi Filantropi tengah mempersiapkan implementasi program kolaboratif di tingkat desa yang bertujuan untuk membangun ekosistem filantropi melalui upaya memperkuat pemberdayaan masyarakat dalam pengentasan kemiskinan. Untuk memastikan kesiapan dan keselarasan antar lembaga, MSF Aliansi Filantropi menyelenggarakan serangkaian workshop tematik, dengan workshop pertama ini difokuskan pada penyusunan kerangka asesmen, strategi implementasi, sistem Monitoring, Evaluation, and Learning (MEL), serta tata kelola kolaborasi yang menjamin keberlanjutan dan dampak maksima pada sektor ekonomi.
Kegiatan ini menjadi wujud komitmen MSF Aliansi Filantropi dalam memastikan setiap rancangan program mencerminkan nilai-nilai inklusivitas, transparansi, dan akuntabilitas, sekaligus mendorong terwujudnya ekosistem filantropi Indonesia yang terintegrasi, inovatif, dan berkelanjutan.
“MSF Aliansi Filantropi berupaya menjembatani berbagai inisiatif filantropi agar lebih terintegrasi dengan agenda pembangunan nasional. Kami menempatkan kemitraan, advokasi kebijakan, serta inovasi dan teknologi sebagai strategi utama untuk memperkuat ekosistem kolaborasi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi desa,” ujar Rully Amrullah, Program Lead MSF Aliansi Filantropi.
Kegiatan ini mempertemukan para pemangku kepentingan untuk menyusun kerangka asesmen potensi ekonomi desa, strategi implementasi kolaboratif, sistem Monitoring, Evaluation, and Learning (MEL), serta skema pendanaan berkelanjutan.
Selain memperkuat sinergi, kegiatan ini juga menghasilkan draft dokumen proyek pemberdayaan ekonomi desa yang memenuhi prinsip inklusivitas, transparansi, dan akuntabilitas. Dokumen ini akan menjadi acuan bagi pelaksanaan program pilot pemberdayaan ekonomi desa di tahun 2026.

Kemitraan Lintas Lembaga
Workshop ini diikuti oleh perwakilan lembaga kolaborator seperti Mercy Corps Indonesia, Human Initiative, Bank SMBC Indonesia, Dompet Dhuafa, dan Rumah Zakat. Sementara itu, School of Business and Management Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) berperan sebagai knowledge partner sekaligus fasilitator kegiatan.





