Maret 2, 2023
Pengukuran Dampak dan Kapasitas Lembaga Nirlaba Filantropi serta Bisnis
Komitmen Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDGs di Indonesia telah memasuki tahun ke-6, dimana Pemerintah Indonesia semakin gencar dalam pembangunan rencana aksi nasional dan menjawab tantangan mencapai TPB/SDGs. Akselerasi pencapaian setiap goals TPB/SDGs memerlukan peran aktif para pemangku kepentingan; tidak terkecuali sektor nirlaba/filantropi dan bisnis. Meskipun berbagai program dan kegiatan kolaborasi multipihak telah diupayakan, sinergi untuk mengarustamakan TPB/SDGs masih belum terukur dengan baik.
Menjawab kebutuhan monitoring dan evaluasi dampak program sejalan dengan tujuan berkelanjutan ini, Filantropi Indonesia bekerja sama dengan SDSN Indonesia telah melaksanakan pelatihan bertopik “Penyelarasan dan Pengukuran Dampak SDGs dalam Kegiatan Filantropi dan Bisnis” dalam Philanthropy Skill Development. Pengembangan kapasitas ini juga ditujukan memberikan edukasi yang dapat membantu target peserta yang berasal dari CSO, NGO, filantropi, dan sektor privat untuk mendesain kegiatan yang dapat berkontribusi dalam pencapaian SDGs di Indonesia dan global.
Rangkaian transfer of knowledge ini berlangsung pada 7-9 Februari 2023 dengan dua kategori kelas, yakni nirlaba dan bisnis. Perbedaan dari kedua kelas tersebut terletak pada bagaimana cara implementasi dan adaptasi tujuan TPB/SDGs terhadap kontribusi lembaga yang telah dilakukan.
Hasil analisis interactive quiz awal, diketahui bila pengetahuan dasar dan informasi capaian terhadap TPB/SDGs peserta pelatihan masih belum tereksplorasi. Menyikapi hal ini, materi hari pertama yang diberikan fasilitator meliputi pendalaman konsep TPB/SDGs secara global dan nasional, uraian metadata indikator Indonesia, hingga pengenalan laporan pencapaian SDGs (Sustainable Development Report) dan SDGs learning tools (SDGs Academy Library). Trainer dari SDGs Hub UI Nurmala, SE, MM, menjelaskan beberapa skema pendekatan implementasi TPB/SDGs yang dapat diserap ke program lembaga masing-masing. Nurmala menerangkan, skema tersebut terangkum dalam pedoman seperti Voluntary National Review (VNR) global, Jakarta dan Indonesia. Selain itu, gambaran pencapaian tiap negara terdata pada SDGs Dashboard Indonesia sehingga menyokong kolaborasi semua pihak. Sementara itu, Dosen, Peneliti dan Ketua Divisi untuk Koperasi dan Pengembangan Research Center dari Universitas Indonesia, Dr. Triarko Nurlambang MA, menjabarkan terkait regulasi pemerintah, khususnya policy and legal framework yang sangat mendukung pihak non pemerintah dalam percepatan pencapaian TPB/SDGs.
Kelas lanjutan pada sektor filantropi melibatkan pembicara dari CSOs/NGOs penerima penghargaan SDGs Action Award Indonesia 2022 yakni Yayasan Karampuang Mamuju, Institute Kapal Perempuan, Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia. Di sesi yang berbeda, PT Sido Muncul Tbk menjadi keynote speech pada kelas lanjutan di kategori bisnis. Kegiatan yang dilakukan pada kedua pelatihan berupa pemahaman terapan TPB/SDGs, terutama kategorisasi program ke tiap indikator. Berdasarkan diskusi antar kelompok, mayoritas tantangan dan gambaran implementasi TPB/SDGs dalam penyelarasan program terletak pada kesadaran dan perilaku pasif benefeciaries yang cenderung belum bisa menerima perubahan, keterbatasan dana bahkan efek pemulihan pasca pandemi. Berbagai solusi diungkapkan, salah satunya melalui framework bisnis model sebagai pengganti pemberdayaan, lebih menggait multipihak lainnya secara inklusif, hingga fokus pre-assesment.
Setiap peserta mendapatkan modul pembelajaran berupa buku saku, berisi sejarah, penjelasan per poin TPB/SDGs dan ulasannya dalam perspektif di Indoneisa, transformative approach dari SDSN, hingga SDGs impact indicator dan index; menuntun para peserta dalam implementasi ilmu pengukuran dampak yang didapatkan.