Monitoring dan evaluasi (monev) yang dilakukan Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI) pada tanggal 8-10 Agustus 2023 merupakan tonggak penting merangkum keseluruhan implementasi dan dampak kegiatan mitra pelaksana di daerah dalam Sosialisasi Edukasi dan Akselerasi Penuntasan Vaksinasi COVID-19. Tak hanya kegiatan tersebut, dukungan relawan serta tersedianya logistik hygiene kits seperti masker dan hand sanitizer, menjadi pilar yang kuat dalam menjalankan program ini.
Sebagai sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat dan pengembangan wilayah—Caritas Sikka Maumere—mitra kolaborasi dari PFI, merasa perlu melibatkan mitra kolaborasi lainnya dalam menjalankan kegiatan sosialisasi untuk menjangkau masyarakat dengan lebih efektif. Melalui sinergi berbagai pemangku kepentingan seperti Dinas Kesehatan Sikka Maumere, Pemerintah Lokal, TNI/POLRI, organisasi/lembaga swadaya masyarakat lokal dan relawan lokal yang memiliki kedekatan dengan masyarakat, harapannya informasi dan pesan yang disampaikan lebih mudah diterima dan dipahami oleh target penerima manfaat seperti masyarakat adat, disabilitas, dan lansia.
Tidak hanya mengandalkan sumber daya manusia, keberhasilan kegiatan ini juga dipengaruhi oleh kesiapan vaksin COVID-19 dengan berbagai jenisnya dan logistik hygiene kits. Vaksin dan hygiene kits ini berfungsi sebagai indikator dalam penyampaian edukasi tentang praktik vaksinasi yang esensial dalam pencegahan penyebaran COVID-19. Evaluasi terhadap proses penyediaan, distribusi, serta penggunaan vaksin dan hygiene kits ini menjadi perhatian penting, mengingat hal ini berkaitan langsung dengan efektivitas sosialisasi yang dijalankan.
Adanya monitoring dan evaluasi pasca kegiatan yang dilakukan akan memberikan gambaran tentang sejauh mana kontribusi vaksin dan logistik hygiene kits dalam mencapai tujuan edukasi disertai sosialisasi akselerasi vaksinasi COVID-19 yang sudah dilaksanakan.
Isu administratif menjadi salah satu faktor yang memicu perubahan dalam rencana kegiatan. Situasi seperti ini adalah ujian bagi fleksibilitas dan adaptabilitas tim monev. Begitu pula keterjangkauan akses yang merupakan aspek penting dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan vaksinasi. Kondisi infrastruktur, jarak, dan kendala geografis lainnya dapat mempengaruhi seberapa baik pesan dan informasi dapat dihantarkan ke masyarakat.
Terkait dukungan sarana transportasi, terbantukan melalui kolaborasi dengan pemangku kepentingan mitra pelaksana Caritas Sikka Maumere seperti TNI/POLRI dan relawan lainnya. Hal ini sangat penting karena tidak hanya berkaitan dengan efisiensi operasional, tetapi juga dengan efektivitas pemberian vaksinasi COVID-19. Sarana transportasi yang memadai memudahkan tim monev untuk mencapai lokasi-lokasi implementasi dengan lebih cepat dan efisien.
Di sisi lain, mengenai pendekatan door to door terhadap manfaat dari kegiatan sosialisasi edukasi dan akselerasi pentingnya vaksinasi COVID-19 untuk komunitas difabel, dinilai masih kurang. Akibatnya penyampaian sosialisasi harus dilakukan berulang-ulang, ditambah dengan kesadaran masyarakat terkait manfaat vaksin juga masih kurang. Dalam hal ini, penerima manfaat masih meremehkan kegunaan vaksinasi dan menganggap hanya sebagai syarat penerima manfaat melakukan perjalanan antar kota/kabupaten.
Berdasarkan temuan tersebut, diusulkan beberapa rekomendasi dan pelajaran yang dapat digunakan sebagai dasar dalam rencana dan implementasi program serupa kedepannya. Misal, hasil evaluasi mengenai lokasi kegiatan dan aksesibilitas dapat menjadi dasar pemilihan lokasi yang lebih strategis dan mempertimbangkan upaya yang lebih intensif dalam mencapai masyarakat di wilayah yang terpencil.
Dalam rangka memperkaya hasil monitoring dan evaluasi, data-data yang diperoleh dari survei kepuasan masyarakat menjadi bagian dari metode evaluasi dapat dijabarkan dengan lebih mendalam. Survei ini akan memberikan pandangan dari sudut pandang masyarakat tentang sejauh mana kegiatan sosialisasi dan vaksinasi ini bermanfaat bagi mereka. Data-data ini dapat menggambarkan persepsi, pengetahuan baru, dan perubahan perilaku yang mungkin terjadi sebagai hasil dari kegiatan ini.