Surabaya, 26 November 2025 – Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI) menyelenggarakan Philanthropy Thought Leader (PTL) 22 bertajuk “Diskusi Pra-Peluncuran PFI Chapter Surabaya” yang didukung oleh Yayasan Nurul Hayat sebagai bagian dari agenda organisasi untuk memperkuat ekosistem filantropi di tingkat daerah. Surabaya akan menjadi Chapter kedua PFI setelah Makassar, sejalan dengan Rencana Strategis 2024–2027 yang menempatkan pengembangan organisasi daerah sebagai salah satu prioritas.
Memetakan Kebutuhan dan Aspirasi Lembaga Filantropi di Jawa Timur
Pertemuan ini mempertemukan berbagai lembaga anggota PFI dan mitra filantropi dari Jawa Timur untuk menggali kebutuhan lokal serta dinamika yang mempengaruhi kolaborasi di wilayah tersebut. Terdapat beberapa anggota Perhimpunan Filantropi Indonesia yang hadir dalam diskusi ini antara lain: Yayasan Social Investment Indonesia, Nurul Hayat, Campaign, Human Initiative, Yatim Mandiri, Yayasan Hadji Kalla, Lindungi Hutan, Dompet Dhuafa, BMH, Rumah Zakat, Yayasan PLUS, Bumi Bhakti Foundation, Yayasan Bestari Inovasi, Yayasan Bimasakti, IDFoS Indonesia, Wahana Visi Indonesia, BUMBI, dan DT Peduli.
Para peserta menyoroti sejumlah tantangan seperti kesenjangan akses layanan dasar, kerusakan kawasan hutan, isu perubahan iklim, serta kebutuhan pemetaan kolaborasi yang lebih jelas di antara lembaga filantropi. Berbagai pihak juga menekankan pentingnya kehadiran struktur organisasi PFI di wilayah untuk memperkuat konsolidasi, meningkatkan efektivitas kerja sama, serta menghadirkan koordinasi yang lebih dekat dengan konteks Jawa Timur.
Pembahasan Konsep dan Peran Strategis Chapter Surabaya
Sesi diskusi membahas draft konsep pembentukan Chapter Surabaya, termasuk tugas pokok dan fungsi yang akan dijalankan. Peserta sepakat bahwa keberadaan chapter daerah akan membantu memperluas jejaring kolaborasi, memperkuat tata kelola, serta mempercepat respons terhadap isu-isu prioritas yang membutuhkan intervensi kolektif.
Masukan dari peserta menekankan perlunya mekanisme koordinasi yang sistematis, keterlibatan lebih banyak lembaga berbasis Surabaya, serta pendekatan yang mampu menjembatani kebutuhan lintas sektor mulai dari sosial, ekonomi, pendidikan, hingga lingkungan.
Keragaman Program dan Potensi Kolaborasi
Dalam sesi perkenalan, lebih dari 20 lembaga memaparkan fokus program dan kontribusi mereka di wilayah Jawa Timur. Program yang disampaikan mencakup inovasi sosial, WASH, konservasi lingkungan, perlindungan anak, pemberdayaan ekonomi keluarga, teknologi, social enterprise, serta respons terhadap isu kemanusiaan.
Keragaman organisasi ini memperlihatkan besarnya peluang sinergi antaranggota, sekaligus kebutuhan untuk memiliki wadah koordinasi yang terstruktur agar upaya kolaboratif dapat memberikan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan.
Langkah Lanjutan Pembentukan Chapter Surabaya
Diskusi menghasilkan kesepahaman untuk memfinalisasi struktur awal Chapter Surabaya dan memperkuat proses konsolidasi antar-lembaga di wilayah. Beberapa lembaga menyampaikan minat untuk mengambil peran dalam koordinasi wilayah, yang akan dibahas lebih lanjut dalam pertemuan berikutnya sebagai bagian dari persiapan menuju peluncuran resmi Chapter Surabaya.





