Jakarta, 14 November 2025 – Multi-Stakeholder Forum (MSF) Aliansi Filantropi yang meliputi Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI), Forum Zakat (FOZ), dan Humanitarian Forum Indonesia (HFI) menyelenggarakan Workshop Program Sektor Kesehatan di Philanthropy Building, Jakarta, Jumat (14/11/2025).
Kegiatan ini merupakan workshop kedua dari rangkaian workshop tematik MSF Aliansi Filantropi .yang akan dilaksanakan secara berkelanjutan untuk memperkuat sinergi sektor kesehatan, pendidikan, iklim, dan lingkungan dalam merancang model intervensi kesehatan masyarakat desa yang inklusif, berbasis data, transparan, dan berkelanjutan, serta berkontribusi pada penguatan layanan kesehatan primer di Indonesia.
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari tindak lanjut kolaborasi strategis antara MSF Aliansi Filantropi dan berbagai kementerian, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) yang telah menandatangani nota kesepahaman dalam rangkaian kegiatan Filantropi Indonesia Festival (FIFest) 2025 sebagai langkah konkret memperkuat ekosistem kolaborasi filantropi nasional.
Memperkuat Kolaborasi untuk Program Kesehatan yang Terintegrasi
MSF Aliansi Filantropi dibentuk untuk menjawab kebutuhan integrasi program filantropi yang selama ini masih berjalan secara terpisah. Melalui workshop ini, aliansi mempertemukan lembaga filantropi, organisasi kemanusiaan, akademisi, dan mitra pembangunan untuk menyusun kerangka program kesehatan desa yang lebih komprehensif dan sejalan dengan prioritas nasional.
Sesi pembuka workshop menyoroti sejumlah tantangan kesehatan yang masih dihadapi masyarakat, antara lain tingginya angka kesehatan ibu dan anak, kasus stunting, anemia remaja, rendahnya literasi kesehatan, serta meningkatnya penyakit tidak menular. Permasalahan tersebut diperburuk oleh ketimpangan fasilitas layanan, distribusi tenaga kesehatan yang belum merata, dan keterbatasan data dasar sebagai acuan perencanaan program.
Kondisi ini menunjukkan perlunya pendekatan kesehatan yang lebih terstruktur, berbasis bukti, dan didukung oleh kolaborasi multipihak di tingkat desa.

Menghasilkan Rancangan Program dan Tata Kelola Kolaboratif
Workshop ini menghasilkan penyusunan sejumlah komponen kunci yang diperlukan untuk merancang model intervensi kesehatan desa yang terukur dan berkelanjutan. Para peserta merumuskan kerangka asesmen kesehatan desa, rancangan program promotif dan preventif, serta indikator prioritas yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Pembahasan juga mencakup pengembangan sistem Monitoring, Evaluation, and Learning (MEL) yang berbasis data, sehingga setiap intervensi dapat dipantau secara akurat dan menghasilkan pembelajaran yang dapat direplikasi.
Selain itu, kegiatan ini menyepakati perlunya tata kelola kolaboratif antar lembaga filantropi, pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan elemen masyarakat desa. Struktur kolaboratif ini dirancang untuk memastikan keberlanjutan implementasi program, memperjelas peran masing-masing pihak, serta mendukung akuntabilitas dalam penyediaan layanan kesehatan di tingkat komunitas.
Keterlibatan beragam pemangku kepentingan ini memperkuat komitmen MSF Aliansi Filantropi dalam membangun ekosistem kolaborasi yang inklusif, transparan, dan berorientasi pada dampak.
Hasil dari workshop ini akan menjadi landasan penyusunan dokumen proyek kesehatan desa yang akan digunakan sebagai acuan implementasi program pilot kesehatan desa pada tahun 2026. Dengan pendekatan berbasis bukti dan tata kelola yang kolaboratif, MSF Aliansi Filantropi berharap model intervensi ini dapat direplikasi secara lebih luas untuk memperkuat layanan kesehatan primer di Indonesia.





