Jakarta, 10 Oktober 2025 — Philanthropy Learning Forum (PLF) #74 menghadirkan diskusi mendalam bertema “When Training is Not Enough: The Journey Towards Systemic Change in Education, A Lesson from Brazil.” Forum ini mengajak para pemangku kepentingan di sektor pendidikan dan filantropi untuk meninjau kembali pendekatan pengembangan kepemimpinan sekolah yang selama ini masih bersifat terfragmentasi, menuju transformasi sistemik yang berkelanjutan.
Kepemimpinan Sekolah, Kunci Peningkatan Mutu Pendidikan
Berbagai inisiatif peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia telah dilakukan melalui pelatihan bagi guru dan kepala sekolah. Namun, sebagian besar masih bersifat proyek jangka pendek dengan dampak terbatas terhadap sistem secara menyeluruh. Sementara itu, data Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menunjukkan adanya kekosongan jabatan kepala sekolah di sejumlah provinsi seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, yang masing-masing mencapai ribuan posisi. Situasi ini diperburuk oleh banyaknya kepala sekolah yang akan memasuki masa pensiun pada 2025.
Kondisi tersebut menegaskan pentingnya pendekatan sistemik yang mengintegrasikan berbagai elemen, seperti kerangka kompetensi, pendampingan berkelanjutan, evaluasi kinerja, kebijakan, dan pendanaan yang berkesinambungan. Ketika elemen-elemen ini terhubung secara strategis, kualitas kepemimpinan sekolah dapat meningkat secara berkelanjutan dan berdampak langsung pada hasil belajar siswa.
Pelajaran dari Brasil: Dari Pelatihan Menuju Perubahan Sistemik
Dalam sesi diskusi interaktif, Patrya Pratama, Executive Director INSPIRASI Foundation, dan Rita Jobim, Training and Development Program Manager Centro Lemann, berbagi pengalaman bagaimana Brasil mengembangkan kebijakan kepemimpinan pendidikan yang sistemik.
Centro Lemann bekerja sama dengan dua negara bagian dan 40 kota di Brasil dalam memperkuat kebijakan kepemimpinan sekolah. Pendekatan ini terinspirasi dari kisah sukses Kota Sobral—wilayah berpenghasilan rendah yang berhasil memastikan hampir seluruh anak mampu membaca di usia yang tepat. Dari keberhasilan tersebut, Centro Lemann mengembangkan metodologi yang kini diterapkan secara luas untuk mendukung perubahan pendidikan berkelanjutan.
Memperkuat Kolaborasi untuk Perubahan Pendidikan
Melalui forum ini, para peserta diajak untuk melihat bagaimana pendekatan filantropi dapat menjadi katalis perubahan dalam ekosistem pendidikan. Dengan menghubungkan pembiayaan inovatif, pengembangan kapasitas, dan dukungan kebijakan, filantropi dapat memainkan peran strategis dalam memperkuat kepemimpinan sekolah dan menghasilkan dampak jangka panjang bagi peningkatan kualitas pembelajaran di Indonesia.
Diskusi ini diharapkan dapat mendorong munculnya komitmen kolektif lintas sektor untuk membangun pendekatan sistemik yang relevan dengan konteks nasional, sehingga perubahan pendidikan di Indonesia dapat terwujud secara berkelanjutan.