Daring, 17 September 2025 – Kementerian Kesehatan RI bersama Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI) menyelenggarakan Workshop Perhimpunan Filantropi Indonesia sebagai tindak lanjut dari pertemuan Menteri Kesehatan dengan PFI. Forum ini menjadi ruang strategis untuk memperkuat peran filantropi dalam mendukung agenda prioritas pembangunan kesehatan nasional melalui dialog, kolaborasi, dan konsolidasi peran lintas pemangku kepentingan.
Sinergi Kebijakan dan Pendanaan Sektor Kesehatan
Kegiatan dibuka dengan pemaparan dari Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan, yang menekankan arah kebijakan Rencana Induk Bidang Kesehatan (RIBK) dan RPJMN 2025–2029. Disampaikan bahwa pencapaian target pembangunan kesehatan memerlukan sinergi antara pemerintah dan mitra filantropi, terutama dalam mendukung kerangka pendanaan serta penguatan layanan kesehatan di tingkat nasional dan daerah.
Fokus pada Stunting dan Kesehatan Ibu Anak
Dilanjutkan oleh Direktorat Kesehatan Keluarga, forum menyoroti upaya pencegahan stunting serta penurunan angka kematian ibu dan bayi (AKI/AKB). Meski prevalensi stunting berhasil ditekan di bawah 20% pada 2024, Indonesia masih perlu bekerja keras untuk mencapai target RPJMN 2029 sebesar 14%. Dukungan filantropi dibutuhkan untuk memperluas intervensi spesifik, memperkuat program gizi, serta meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak.
Perluasan Program Imunisasi Nasional
Dari Direktorat Imunisasi, dipaparkan strategi perluasan program imunisasi nasional, termasuk vaksin PCV, Rotavirus, dan HPV. Dengan payung hukum UU No. 17/2023, pemerintah menegaskan bahwa setiap anak berhak memperoleh imunisasi. Keberhasilan program ini memerlukan dukungan keluarga, pemerintah daerah, dan masyarakat luas—termasuk sektor filantropi dalam advokasi maupun pembiayaan.
Eliminasi Kanker Leher Rahim sebagai Prioritas
Sementara itu, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) menggarisbawahi urgensi implementasi Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim. Kanker serviks, sebagai salah satu penyebab kematian tertinggi pada perempuan, membutuhkan penanganan komprehensif melalui vaksinasi HPV, deteksi dini, dan penguatan akses layanan. Kolaborasi dengan sektor filantropi diharapkan mampu memperluas jangkauan layanan dan meningkatkan kesadaran masyarakat.
Peran PFI dalam Memperkuat Ekosistem Filantropi
Dari sisi mitra, Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI) menegaskan komitmennya untuk memperkuat ekosistem filantropi melalui aksi kolektif, jejaring lintas sektor, dan penguatan kelembagaan. Melalui forum ini, PFI mendorong kolaborasi yang lebih erat antara filantropi dan pemerintah untuk mengakselerasi pencapaian agenda pembangunan kesehatan nasional.
Kesepahaman untuk Kolaborasi Berkelanjutan
Workshop ini menghasilkan kesepahaman bahwa keberhasilan agenda kesehatan Indonesia tidak dapat dicapai hanya oleh pemerintah, melainkan memerlukan sinergi dan dukungan nyata dari sektor filantropi. Melalui kolaborasi strategis, konsolidasi sumber daya, dan inovasi program, filantropi Indonesia dapat berperan signifikan dalam memperkuat sistem kesehatan nasional yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berdampak luas bagi masyarakat.