Filantropi, yang berasal dari kata Yunani ‘philein’ yang berarti cinta dan ‘anthropos’ yang berarti manusia, merupakan kegiatan yang didorong oleh semangat untuk saling membantu dan memberdayakan.
“Filantropi strategis memiliki kekuatan untuk mengubah masyarakat dan menciptakan dampak yang berkelanjutan.” Pesan kuat ini digaungkan dalam peluncuran buku edisi bahasa Indonesia *A Philanthropist’s Guide to Giving: Berbagai Pemahaman Khas Asia dari Asia Philanthropy Circle* yang diadakan di Gramedia Grand Indonesia hari ini. Acara yang merupakan hasil kerja sama antara Gramedia, Yayasan Bakti Barito, dan Perhimpunan Filantropi Indonesia ini menghadirkan tokoh-tokoh penting di sektor filantropi untuk mendiskusikan pentingnya buku yang baru saja diterjemahkan ini.
“Filantropi strategis dapat mengubah komunitas dan menciptakan dampak yang bertahan lama.” Itulah pesan dari Asia Philanthropy Circle, Bakti Barito Foundation, dan Filantropi Indonesia saat mereka meluncurkan *A Philanthropist’s Guide to Giving: Berbagai Pemahaman Khas Asia dari Asia Philanthropy Circle*, edisi bahasa Indonesia dari *A Philanthropist’s Guide to Giving: Asia-based Insights from Asia Philanthropy Circle*.
Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI) dan Kementerian PPN/Bappenas Republik Indonesia meresmikan Indonesia Philanthropy Outlook 2024 yang dikemas melalui Philanthropy Learning Forum (PLF) ke-63 bertajuk “Indonesia Philanthropy Outlook 2024: Menggali Temuan Kunci dan Rekomendasi untuk Memperkuat Ekosistem Filantropi terhadap Pembangunan Berkelanjutan” pada Selasa, 2 Juli 2024 di Jakarta.
Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI) dan Kementerian PPN/Bappenas Republik Indonesia meresmikan Indonesia Philanthropy Outlook 2024 yang dikemas melalui Philanthropy Learning Forum (PLF) ke-63 bertajuk “Indonesia Philanthropy Outlook 2024: Menggali Temuan Kunci dan Rekomendasi untuk Memperkuat Ekosistem Filantropi terhadap Pembangunan Berkelanjutan” pada Selasa, 2 Juli 2024 di Jakarta.
Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI) berkolaborasi bersama dengan SOS Children’s Villages Indonesia mengadakan kunjungan lapangan yang berfokus pada peran penting pengasuhan positif dalam mencegah perundungan.
Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati pada 5 Juni setiap tahunnya. Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2024 yaitu “Our Land, Our Future, We Are #GenerationRestoration” artinya Tanah Kita, Masa Depan Kita, Kita Generasi Restorasi. Tema ini menekankan pada pentingnya memulihkan lahan, memerangi penggurunan dan meningkatkan ketahanan terhadap kekeringan.
Pembiayaan campuran berdasarkan yurisdiksi, sebuah pendekatan progresif, memberdayakan daerah untuk mempercepat transisi pertumbuhan hijau. Hal ini dicapai dengan mengembangkan struktur dan mekanisme pembiayaan gabungan yang memastikan pembiayaan sesuai dengan skala dampak dan pengukuran kinerja yang disepakati, sehingga semua pemangku kepentingan tetap terinformasi dan diperbarui.
Campaign bersama Perhimpunan Filantropi Indonesia, sebagai lembaga sosial yang berbagi nilai dan prinsip yang sama, menginisiasi Changemakers Gathering dengan topik DO IT for DUIT: Strategi Kelola Keuangan NGO Biar Gak Boncos untuk meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya keberlanjutan finansial bagi NGO, organisasi, dan komunitas. Melalui inisiatif ini, dengan prinsip “For A Better World,” diharapkan peserta dapat berbagi pengetahuan, memperkuat pemahaman, dan membangun sumber daya yang bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat.
Upaya formal menarik para filantrop untuk mendukung kesenian perlu ditingkatkan. Pada 2017, Badan Ekonomi Kreatif bersama Filantropi Indonesia dan Koalisi Seni meluncurkan Klaster Filantropi Kesenian dan Kebudayaan untuk menggalang inisiatif filantropi khusus untuk sektor seni budaya.