Pedoman Penyusunan Pelaporan Berkelanjutan Terintegrasi Untuk Sektor Filantropi dan Nirlaba

Selama beberapa tahun terakhir, Filantropi Indonesia mendorong agar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau SDGs dapat menjadi tools atau platform bersama bagi organisasi filantropi dan nirlaba agar program-program mereka lebih terarah, terukur, dan berkontribusi pada pembangunan nasional dan global.

Organisasi bisa menyelaraskan program-program yang dilakukan untuk masyarakat dengan komitmen, praktik, dan kontribusi internal organisasi terhadap isu-isu keberlanjutan. Upaya penyelarasan ini bisa diwujudkan melalui pelaporan keberlanjutan (sustainability reporting) sebgai salah satu bentuk pelaporan non-keuangan yang mendorong lembaga untuk menjalankan fungsi transparansi dan akuntabilitas bagi komitmen dan dukunganya terhadap isu dan persoalan keberlanjutan.

Saat ini standar yang paling banyak digunakan dalam pengembangan pelaporan keberlanjutan adalah standar sustainability reporting yang dikembangkan oleh Global Reporting Initiative (GRI). Agar standar pelaporan keberlanjutan terintegrasi dapat dipahami dan diterapkan dengan mudah, Filantropi Indonesia menyusun dan menerbitkan buku pedoman penyusunan laporan keberlanjutan bagi lembaga filantropi/nirlaba serta buku panduan penulisannya.