Optimalisasi Periode Emas Anak Usia Dini melalui Pemenuhan Gizi, Sanitasi, dan Stimulasi Perkembangan

Opimalisasi tumbuh kembang anak usia dini sangat tergantung oleh orang tua/pengasuh di sekitar anak karena anak usia dini belum mampu menuntut ataupun mencari apa yang menjadi kebutuhannya untuk bertumbuh dan berkembang. Dalam usaha memenuhi kebutuhan gizi, telah ada panduan emas secara global terkait pemberian makan bayi dan anak (PMBA) yang terdiri dari Inisiasi Menyusu Dini, ASI Eksklusif, MP-ASI setelah bayi berusia 6 bulan, dan ASI hingga usia 2 tahun. Sedangkan di aspek kesempatan untuk pembelajaran usia dini dan pengasuhan responsive juga sangat dipengaruhi oleh pemberian stimulasi perkembangan, khususnya di aspek kognitif, motorik, bahasa, dan sosial emosional. Kesehatan anak usia dini sangat dipengaruhi ketersediaan sanitasi yang sehat di lingkungan keluarga, misalnya memastikan keluarga memiliki jamban ataupun akses terhadap air bersih. Ketersediaan sanitasi yang baik atau layak, juga didukung kebiasaan berperilaku hidup bersih dan sehat, akan mencegah anak terserang berbagai penyakit berulang yang dapat menghambat tumbuh kembang anak.

Luas dan beragamnya situasi masyarakat dan anak usia dini di Indonesia juga selalu membutuhkan beragam kolaborasi untuk merespon berbagai tantangan dalam optimalisasi tumbuh kembang anak usia dini. Oleh karena itu, Perhimpunan Filantropi Indonesia berkolaborasi dengan Klaster Filantropi Pendidikan, Klaster Filantropi Ketahanan Pangan & Gizi, serta Klaster Filantropi Pemukiman & Perkotaan menyelenggarakan diskusi interaktif melalui acara Philanthropy Sharing Session dengan judul ‘Optimalisasi Periode Emas Anak Usia Dini melalui Pemenuhan Gizi, Sanitasi, dan Stimulasi Perkembangan’.

[Kerangka Acuan Kegiatan]

---