Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI) sukses menggelar acara Members Gathering pada Kamis, 3 Oktober 2024. Mengusung tema “Kolaborasi Multipihak dan Investasi Berdampak untuk Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,” acara ini menjadi ajang strategis yang dihadiri oleh anggota, Badan Pengurus, Badan Pengawas, serta Dewan Penasehat PFI. Melalui pertemuan ini, PFI mempertegas komitmennya dalam memperkuat ekosistem filantropi di Indonesia, dengan fokus pada kolaborasi lintas sektor yang berorientasi pada dampak sosial berkelanjutan.
Acara dibuka dengan sambutan inspiratif dari Drs. H. Abu Hurairah, Direktur Utama LAZNAS Al Azhar, yang menekankan urgensi inovasi dan kolaborasi dalam praktik filantropi. “Filantropi bukan sekadar aksi berbagi, melainkan tentang bagaimana kita secara kolektif menciptakan dampak nyata yang berkelanjutan melalui kolaborasi dan inovasi lintas sektor. Kita perlu bergerak bersama untuk mencapai perubahan fundamental yang lebih luas bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Timotheus Lesmana Wanadjaja, Sekretaris Dewan Penasehat PFI, menyampaikan apresiasi atas kinerja luar biasa yang telah dicapai oleh Badan Pengurus dan Sekretariat PFI sepanjang tahun 2024. “Dengan penuh rasa bangga, PFI telah menerbitkan Indonesia Philanthropy Outlook 2024, yang merefleksikan komitmen kami dalam memperkuat ekosistem filantropi nasional melalui pendekatan berbasis data yang solid,” tuturnya.
Ia juga menyoroti prestasi Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia menurut World Giving Index 2023, mencerminkan kontribusi penting lembaga filantropi dalam menghadapi tantangan sosial melalui pendekatan kolaboratif. Wanadjaja menekankan bahwa PFI akan terus mendorong kolaborasi dan ko-kreasi di tengah tantangan regulasi yang dinamis. “Melalui aksi kolektif yang strategis, kita dapat membangun ekosistem yang lebih kondusif dan adaptif terhadap perubahan zaman,” tegasnya.PFI juga memperkenalkan Indonesia Philanthropy Directory, inisiatif unggulan yang diharapkan dapat menjadi katalisator dalam memperluas peluang kolaborasi antar-lembaga filantropi di Indonesia. Platform ini tidak hanya meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, tetapi juga memperdalam keterlibatan filantropi dalam berbagai inisiatif yang berdampak luas.
Acara kemudian berlanjut dengan presentasi Rencana Strategis PFI yang disampaikan oleh Dian Purbasari, Wakil Ketua Badan Pengurus PFI, serta paparan mengenai Filantropi Indonesia Festival 2025 dan agenda strategis lainnya oleh Rizal Algamar, Ketua Badan Pengurus PFI. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan gambaran komprehensif mengenai arah kebijakan PFI ke depan, sekaligus memperkuat komitmen para anggota dalam berpartisipasi aktif.
Setelah sesi presentasi, diskusi interaktif yang dipandu oleh Vanessa Mayumi dari PT Para Sistem Consultama berlangsung, dengan topik utama peran kolaborasi multipihak dan investasi berdampak dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs). Diskusi tersebut menghadirkan narasumber terkemuka seperti Atika Benedikta, Sekretaris Indonesia Impact Alliance dan Investment Director Angel Investment Network Indonesia (ANGIN), serta Fitrian Ardiansyah, Konsultan Investasi dari ADM Capital. Mereka membahas pentingnya pendekatan investasi berbasis dampak dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Sebagai highlight dari acara, sesi Philanthropy Collaboration Showcase digelar untuk menampilkan berbagai inisiatif filantropi yang sukses diimplementasikan. Showcase ini menyoroti inovasi, dampak nyata, dan kolaborasi lintas sektor yang telah membawa perubahan signifikan dalam pengembangan filantropi di Indonesia. Terdapat 3 jenis kolaborasi yang ditampilkan di Members Gathering, antara lain: PT Schneider Electric Indonesia x Solar Chapter x Ancora Foundation, Yayasan Bakti Barito x KItabisa x Happy Hearts Indonesia, dan Belantara Foundation x PT Merck, Tbk. Selain itu, Video Showcasing: Call for Collaboration turut diputar, menghadirkan visualisasi inspiratif tentang potensi dampak kolaboratif yang lebih luas dalam menciptakan perubahan sosial. Kami menampilkan 3 video terpilih untuk ditampilkan pada Members Gathering dan media sosial, antara lain: Campaign x LindungiHutan, Center of Policy Studies (CIPS), dan Penderma.Id.
Acara kemudian berlanjut dengan Sesi Networking, di mana para pemimpin lembaga filantropi, investor sosial, dan pemangku kepentingan dari berbagai sektor menjalin diskusi intensif, membangun hubungan strategis baru untuk memperluas peluang kolaborasi di masa mendatang. Kesempatan ini memberikan ruang bagi anggota PFI untuk berbagi ide dan menjajaki kemitraan strategis yang berorientasi pada aksi kolektif dengan dampak jangka panjang.Members Gathering ini dihadiri oleh Anggota PFI yang terdiri dari 100 Organisasi, 8 Perusahaan dan Non Anggota PFI yang terdiri dari 13 Non-Anggota. Acara Members Gathering ini bukan hanya sekedar pertemuan formal, tetapi menjadi momentum penting bagi PFI dalam memperkuat jejaring filantropi di Indonesia. Dengan mengusung kolaborasi, inovasi, dan aksi kolektif sebagai pilar utama, PFI berharap sektor filantropi di Indonesia terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi tercapainya kesejahteraan masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Jakarta, 3 Oktober 2024