Kajian Diagnostik Pemetaan Lembaga Filantropi Pendukung Riset
Francis Bacon, seorang filsuf, mengatakan bahwa “knowledge is power”. Ilmu pengetahuan adalah kekuasaan. Siapa menciptakan, mengembangkan, dan menguasai ilmu pengetahuan, maka akan menguasai dunia. Ilmu pengetahuan tidak turun dari langit, tapi dikembangkan manusia melalui serangkaian riset dan uji coba yang memakan waktu, tenaga, dan dana. Kenyataan itu bisa ditemukan dalam sejarah peradaban bangsa-bangsa. Jepang adalah contoh sukses negara yang miskin sumber daya alam, tapi menjadi kekuatan ekonomi dunia berkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang mereka ciptakan.
Studi ini mengkaji potensi lembaga filantropi dan sektor swasta yang bisa mendanai kajian dan pengembangan riset, khususnya di lembaga-lembaga masyarakat sipil. Faktanya, sejumlah lembaga filantropi dan sektor swasta memiliki sumber daya yang dapat diakses. Sebagian dari mereka memiliki visi dan misi dalam mendukung riset—terlepas merupakan kebutuhan dan kepentingan internalnya atau bukan. Sebagian lembaga filantropi dan sektor swasta juga yang membutuhkan tenaga periset atau hasil riset yang dibutuhkanlembaga mereka. Sebab itu, studi ini bertujuan untuk melihat potensi tersebut, memetakan, mengidentifikasi, mengeksplorasi, serta menganalisis lembaga atau aktor filantropi yang menyediakan sumber daya untuk mendukung riset, bagaimana mereka bekerja, serta tentang lembaga risetnya itu sendiri.
- Version
- Download 85
- File Size 5.84 MB
- File Count 1
- Create Date November 24, 2020
- Last Updated Juli 9, 2021