Jakarta, 10 Oktober 2025 — Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI) melalui program Philanthropy Sharing Session (PSS) #48 berkolaborasi dengan Rumah Zakat dalam menghadirkan sesi bertajuk “Kolaborasi Filantropi untuk Rehabilitasi Mangrove.” Kegiatan ini menjadi ruang berbagi pengetahuan dan inspirasi bagi para pelaku filantropi untuk memperkuat aksi nyata pelestarian lingkungan dan mitigasi perubahan iklim melalui solusi berbasis alam (nature-based solutions).
Mangrove sebagai Solusi Alami untuk Pengendalian Iklim
Peningkatan emisi karbon dioksida di Indonesia yang pada tahun 2023 mencapai 674,5 juta ton CO₂e menegaskan perlunya upaya mitigasi perubahan iklim yang lebih kuat. Salah satu solusi efektif terletak pada potensi besar ekosistem pesisir, termasuk hutan mangrove sebagai penyerap karbon alami (blue carbon ecosystem).
Selain berperan penting dalam menyerap karbon, mangrove juga melindungi garis pantai dari abrasi, mencegah intrusi air laut, dan menjadi habitat penting bagi biota laut. Namun, sekitar 70 persen hutan mangrove di Indonesia mengalami kerusakan akibat konversi lahan dan pemanfaatan yang tidak berkelanjutan, sehingga menurunkan kapasitas penyerapan karbon dan memperparah abrasi pesisir.
Menampilkan Model Kolaborasi Aksi Lingkungan
Dalam sesi berbagi yang berlangsung pada Jumat, 10 Oktober 2025, Budi Pratama, Environmental Empowerment Monev Rumah Zakat, memaparkan dua inisiatif unggulan Rumah Zakat: Program Desa Lestari dan Blue Carbon Warriors. Kedua program tersebut menjadi contoh nyata bagaimana lembaga filantropi dapat berperan aktif dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan melalui pemberdayaan masyarakat dan pelibatan multipihak.
Melalui program penanaman pohon mangrove, Rumah Zakat mengajak lembaga filantropi, pemerintah, dan komunitas lokal untuk berkolaborasi memulihkan kawasan pesisir serta mendukung pencapaian Net Zero Emission 2060.
Mendorong Aksi Nyata dan Sinergi
Philanthropy Sharing Session #48 bertujuan untuk memperkenalkan model kolaborasi aksi lingkungan berkelanjutan, menggali peluang kerja sama lintas sektor, dan mendorong partisipasi mitra dalam upaya mitigasi perubahan iklim melalui tindakan nyata.
Kegiatan ini menjadi momentum bagi para pelaku filantropi untuk merefleksikan peran strategisnya dalam menjaga keberlanjutan bumi, sekaligus memperkuat budaya kolaborasi dalam menghadirkan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.