Jakarta, 2 Desember 2025 – Perhimpunan Filantropi Indonesia menyelenggarakan Philanthropy Sharing Session ke 49 dengan tema “Budaya Filantropi dalam Gerak Kemanusiaan Keluarga Wahid”. Diskusi berlangsung di Aula Griya Gus Dur dan menghadirkan Yenny Wahid, Executive Director Wahid Foundation serta Dr. Ir. H. Haidar Bagir, M.A, Dewan Pakar Perhimpunan Filantropi Indonesia sebagai narasumber. Kegiatan ini menjadi ruang berbagi pembelajaran mengenai nilai, pengalaman, dan praktik filantropi yang tumbuh dalam tradisi keluarga Wahid serta relevansinya bagi gerakan kemanusiaan hari ini.
Nilai Dasar Kemanusiaan dalam Tradisi Keluarga Wahid
Dalam paparannya, Yenny Wahid menceritakan sejarah dan keteladanan nilai yang diwariskan oleh tokoh tokoh keluarga Wahid. Ia menekankan bahwa perjuangan, keberanian menolak ketidakadilan, serta komitmen untuk membantu kelompok marginal merupakan fondasi yang membentuk perjalanan keluarga besarnya. Kisah para pendahulu seperti Wahid Hasyim, Gus Dur, dan Hj. Nyai Sholichah Munawaroh sosok perempuan tangguh dalam keluarga memberikan inspirasi kuat bagi kerja kemanusiaan yang dilakukan Wahid Foundation.
Yenny menjelaskan bahwa sejak awal, nilai seperti keadilan, kemerdekaan, welas asih, dan kemanusiaan selalu menjadi pedoman. Semangat tersebut kemudian diwujudkan dalam berbagai pendekatan komunitas, pemberdayaan perempuan, penguatan anak muda, pembelajaran lintas iman, hingga upaya mewujudkan perdamaian dan keberlanjutan lingkungan. Ia menegaskan bahwa keberlanjutan program dibangun melalui konsistensi, riset yang kuat, serta orientasi untuk menciptakan dampak jangka panjang.
Heroisme dalam Keseharian dan Pentingnya Tindakan Kecil
Yenny juga menyoroti bahwa bentuk heroisme sering muncul dari individu yang tidak menganggap dirinya pahlawan. Ia membagikan kisah nyata perempuan dan anak muda di komunitas dampingan yang berani mengambil tindakan untuk meredam konflik, melindungi lingkungan, dan mendukung perubahan positif di desa mereka. Menurutnya, pengalaman ini menunjukkan bahwa keberanian dan kepedulian dapat tumbuh dari siapa saja selama ada ruang partisipasi dan pendampingan yang tepat.
Dalam sesi ini Yenny juga menyampaikan refleksi pribadi mengenai beban moral sebagai penerus keluarga besar pejuang nasional. Ia menegaskan bahwa konsistensi dalam nilai menjadi pembeda utama dan merupakan fondasi dari seluruh kegiatan Wahid Foundation.
Perspektif Integratif tentang Budaya Filantropi
Dr. Ir. H. Haidar Bagir memberikan pengayaan mengenai bagaimana gerakan filantropi di Indonesia berada di antara kecenderungan karitatif dan institusional. Menurutnya, kedua pendekatan ini perlu diseimbangkan agar nilai kemanusiaan tetap terjaga sekaligus menghasilkan dampak yang sistematis. Ia menjelaskan kerangka pemikiran terkait dimensi subjektif, budaya kolektif, perilaku, dan sistem yang dapat membantu melihat praktik filantropi secara lebih utuh.
Haidar menekankan pentingnya menjaga sentuhan welas asih dalam setiap langkah filantropi. Ia juga menyinggung perlunya literasi keuangan bagi kelompok rentan dan penguatan nilai nilai compassion sejak usia dini. Perspektif ini menunjukkan bahwa transformasi filantropi tidak hanya bergantung pada mekanisme pendanaan, tetapi juga pada pembentukan budaya dan ekosistem yang saling memperkuat.
Pesan Penutup tentang Makna Kebahagiaan dalam Filantropi
Menutup sesi diskusi, Yenny menyampaikan bahwa hidup selalu menuntut perjuangan dan keberanian untuk memperjuangkan tujuan. Ia menegaskan bahwa ketika menghadapi ketidakadilan, seseorang tidak boleh menerimanya begitu saja. Bagi mereka yang memiliki kemampuan lebih, membantu orang lain yang termarginalkan merupakan kewajiban moral.Yenny juga mengingatkan bahwa banyak orang terlalu sibuk mencari kebahagiaan dari hal hal eksternal. Padahal berdasarkan banyak penelitian, cara tercepat untuk merasakan kebahagiaan adalah dengan membahagiakan orang lain. Menurutnya, ketika seseorang sedang cemas, frustrasi, atau sedih, justru membantu orang lain dapat membawa dampak positif bagi kesehatan emosional mereka. Ia mengajak seluruh peserta untuk mencari kebahagiaan melalui kepedulian dan tindakan membantu sesama.






