Dunia terus berubah setiap waktu, permasalahan sosial, ekonomi, dan lingkungan selalu muncul dengan tantangan baru. Untuk itu dibutuhkan terobosan baru dan kolaborasi untuk menyelesaikan segala permasalahan yang muncul saat ini dan di masa mendatang. Filantropi yang terkait erat dengan kedermawanan, memiliki potensi besar untuk menjadi aktor yang mendorong kolaborasi lintas sektor serta menciptakan berbagai inisiatif program sosial yang inovatif. Berdasarkan survey dari Charities Aid Foundation (CAF) pada tahun 2018, Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara paling dermawan di dunia, meningkatnya aktivitas filantropi di Indonesia dilakukan melalui penyalurkan sumber daya dengan lebih banyak dan lebih bijak. Pesatnya perkembangan lembaga-lembaga filantropi di Indonesia telah mendorong berbagai inovasi dalam aktivitas filantropi.
Inovasi adalah proses penerapan informasi, imajinasi, dan inisiatif untuk menghasilkan nilai yang lebih besar dari sumber daya yang dimiliki. Dalam filantropi, inovasi dimaknai sebagai pengembangan program atau produk baru, proses atau pendekatan untuk memungkinkan sumber daya dapat diberikan dan diinvestasikan secara lebih mudah dan bijak. Filantropi yang inovatif merupakan sebuah langkah untuk membantu mendorong lebih banyak sumber daya dan memastikan bahwa sumber daya tersebut digunakan secara efektif serta memberi dampak yang lebih luas.
Proses pengarus-utamaan gerakan membangun terobosan-terobosan inovasi dalam pengembangan aksi-aksi filantropi diharapkan mampu memberi dampak positif yang lebih nyata terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs), karena dalam pencapaian TPB/ SDGs akan selalu dibutuhkan pendekatan-pendekatan yang inovatif, misalnya pemanfaatan teknologi digital, perlibatan generasi milenial, masyarakat marjinal, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Ditahun 2018 yang lalu, Filantropi Indonesia menggelar Festival Filantropi Indonesia (FIFEST) atau Indonesia Philantropy Festival yang merupakan aktivitas rutin yang digelar setiap dua tahun sekali, dan di tahun 2018 merupakan festival kedua yang diselenggarakan. Aktivitasnya tidak hanya berisi pameran, tetapi juga konferensi, networking session, skill share, talk show, forum kemitraan, serta field trip ke berbagai proyek filantropi. FIFEST 2018 menampilkan inovasi dalam berbagai aktivitas filantropi di Indonesia dan Asia, serta strategi efektif dalam membangun kapasitas Lembaga-lembaga filantropi di Indonesia untuk pencapaian TPB/ SDGs.
Pada FIFest 2018, dilaksanakan tujuh aktivitas utama. Pre-event contest dimana FI menerima karya dari masyarakat umum dalam bentuk perlombaan fotografi, blog, video blog, dan desain poster untuk menunjukan inovasi dan juga kontribusi masyarakat terhadap pencapaian SDGs; Konferensi dan Forum diskusi menjalankan berbagai sesi seperti plenary, breakout, dan talk show dengan tema spesifik inovasi dan pengaruh sektor Filantropi; Pameran, dimana peserta dari berbagai sektor seperti pemerintahan, swasta, komunitas, Yayasan perusahaan, asosiasi sosial dll. dapat menunjukan inovasinya yang berkaitan dengan pencapaian SDGs; Skill share, sesi berbagi keterampilan dengan tokoh-tokoh terkemuka sektor filantropi di Indonesia, pada sesi ini peserta mendapatkan pelatihan sesuai dengan tema yang mereka pilih; Marketplace forum dimana FI memberikan kesempatan kepada filantropis dan donor untuk bertemu dengan individu atau kelompok innovator muda sebagai calon mitra; philanthropy stage yang dialokasikan untuk hiburan, pertunjukan seni, program edukasi, dan program peluncuran atau promosi dari eksibitor dan sponsor; serta partnership luncheon and dinner untuk memfasilitasi para tamu untuk terlibat dalam diskusi dan berjejaring dengan pembicara internasional dan para tokoh penting lain dari lembaga Filantropi terkemuka di Indonesia.