PFI reemerged and started to be active again. The reemergence of PFI was marked by the Annual General Meeting for Members (RUA) held at Indocement Building, South Jakarta, in July 2015.
Kebangkitan PFI ini ditandai dengan digelarnya Rapat Umum Anggota (RUA) di Gedung Indocement, Jakarta Selatan, pada bulan Juli 2015.
Peresmian ini adalah inisiatif bersama antara United Nation Development Programs (UNDP), Rockefeller Philanthropy Advisors, Foundation Center, Ford Foundation, Conrad N. Hilton Foundation, MasterCard Foundation, dan Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI).
The Indonesian launch was a join initiative bertween United Nation development Programs (UNDP), Rockefeller Philanthropy Advisors, Foundation Center, Ford Foundation, conrad N. Hilton Foundation, MasterCard Foundation and Association of Philanthropy Indonesia (Perhimpunan Filanthropi Indonesia/PFI).
Indonesian Philanthropy has a tremendous potential, enriched by local traditions, social contact, and religious values.
Potensi filantropi di Indonesia luar biasa besar yang didorong oleh adat istiadat setempat, hubungan masyarakat, dan nilai-nilai agama.
Keterlibatan media massa dalam mengelola dana sosial merupakan salah satu kekhasan dari filantropi Indonesia. Media tidak hanya terlibat dalam mempromosikan persoalan atau program sosial, tapi juga terlibat aktif dalam penggalangan donasi dan penyalurannya.
The involvement of mass media in managing social donation is one unique factor in Indonesia. Media is not only engaged in highlighting an issue or promoting a social work program, but also actively involved in the collection and distribution of donation.
Pengurus Perhimpunan filantropi Indonesia mendapatkan undangan untuk hadir dalam pertemuan tokoh dan lembaga filantropi dunia di New York, 24 September 2014.
The board members of Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI) received an invitation to attend an event in New York held on 24 September 2014.